Advertise Your Business Here

Friday, July 2, 2010

Semua ‘Gara-gara Memperpanjang STNK’

Follow m_syahreza on Twitter


“... kemana aja, saya mau anter A' Ghaza. Kapan aja Aa butuh ditemenin, saya bersedia. Tapi jangan minta saya untuk suka sama perjalanan nasib saya yang sekarang baru ditemuin sama Aa..."


"Kalo gitu, ini kesalahan saya yang paling fatal, Pak. Terlalu jujur soal perasaan saya ke Bapak..."

Kutipan di atas diambil dari cerita panjang yang gue tulis tahun lalu dan di posting di sebuah forum komunitas yang judulnya “Gara-Gara Memperpanjang STNK (Inspired by True Event)”. Well, sebenernya yang melatari gue nulis cerita itu berangkat dari tantangan pribadi untuk menguji kemampuan menulis gue, di luar kebiasaan dan gaya nulis gue yang biasanya. Sebuah cerita bersambung, kisah percintaan sederhana aja sebenernya yang sedikit dibumbui gaya nakal ala stensilan berlatar sebuah tempat di pesisir Kabupaten Lebak-Banten.
Sejujurnya, enggak pernah sekali pun berharap cerita yang gue buat itu akan diminati dan dapet sambutan sedemikian di luar perkiraannya. Pertama posting aja banyak yang komentar-komentarnya bikin gue down dan enggak bersemangat nerusin ceritanya.

“Gara-gara Memperpanjang STNK” ini enggak bisa dikatakan sebagai kisah nyata atau diangkat berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Makanya, gue kasih penjelasan di belakang judulnya, “Inspired by True Event”, yang kira-kira maksud gue adalah bahwa cerita yang gue tulis ini merupakan perkawinan antara beberapa kejadian nyata yang bisa jadi satu sama lain enggak berhubungan tapi masih sejalan dari sudut pandang tema dengan imajinasi gue sendiri. Tokoh-tokohnya real, tapi waktu dan setting kejadian mengalami penyesuaian demi memenuhi tuntutan etika dan estetika penulisan. Mungkin itu dia sebabnya, kenapa gue dibilang lebay dan dianggap mengada-ada. Padahal sebenernya udah gue jelasin di pertengahan postingan cerita gue itu sebagai bentuk dari klarifikasi bahwa ada perbedaan antara ‘based on true story’ dengan ‘inspired by true event’, tapi masih aja masuk komentar-komentar sumbang entah itu dari forum langsung, tweet atau DM di Twitter. It’s okay, menurut gue itu merupakan kritikan membangun supaya gue jadi lebih baik lagi ke depannya. Tapi herannya, walaupun banyak yang berkomentar sumir, total ‘view’ thread gue justru tertinggi dibandingin cerita-cerita lain dan sampe gue posting blog ini belom ada yang menggeser posisi “Gara-gara Memperpanjang STNK”.

Ada yang lebih menyenangkan gue dari pengalaman posting cerita yang gue bikin itu di forum dari sekadar total ‘view’ tertinggi tersebut, yaitu gue nambah temen-temen baru yang baik, seru dan asyik-asyik. Honestly, tanpa mereka yang mengapresiasi karya gue, mungkin gue udah drop dan enggak bersemangat nulis cerita lagi. Mereka yang selalu menyemangati gue untuk terus berkarya, nulis dan nulis lagi. Dan mungkin untuk sementara, tulisan yang gue buat enggak kayak “STNK” lagi karena masih disibukkan dengan urusan-urusan lain. Paling-paling gue masih nulis di ‘notes’ Facebook, nge-tweet yang seru-seru, nge-blog atau update status yang sekiranya masih bisa dinikmatin lah sama mereka, penyemangat gue itu. Sebenernya, gue udah mempersiapkan cerita baru yang judulnya “Merah Muda Ibukota”. Pertama kali diposting, responnya lumayan positif, tapi sayang cerita ini memerlukan riset segala, jadinya gue belom berani posting lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, “Merah Muda Ibukota” udah bisa dipublish.

Satu lagi yang enggak gue sangka-sangka gara-gara si-STNK ini adalah ternyata cerita STNK ini bersama-sama dengan Merah Muda Ibukota, Meunasah Asmara dan Simulacrum akan dimasukin ke dalam sekuel novel “Siléncio Absoluto” yang insya Allah bisa cepet-cepet dicetak dan diterbitin ke pasaran. *Doanya, ya…*

Di samping itu, STNK jujur aja udah mengubah banyak hal dalam hidup gue. Tokoh-tokoh yang ada di dalamnya pun dalam kesehariannya mengalami perubahan juga. Yah, itulah hidup, senantiasa berubah. Harapannya, perubahan apa pun itu semoga perubahan ke arah yang lebih baik.

Ada yang lucu gara-gara gue nulis tentang STNK ini. Banyak pembaca yang tergila-gila sama beberapa tokoh di dalam cerita, bahkan ada yang sampe minta dikasih liat fotonya segala. Gue sampe kelimpungan juga nurutin permintaan para pembaca tersebut yang membanjiri Twitter gue. Akhirnya ada lah itu satu orang yang jadi favorit pembaca yang gue paksa untuk bikin akun di Twitter juga supaya bisa memenuhi permintaan-permintaan penggemarnya. Sayangnya, mungkin karena kesibukannya yang luar biasa, dia enggak bisa sepenuhnya ngejawab pertanyaan dan permintaan orang-orang. Lagian gue kasian juga, gue yang bawa-bawa nama dia, eh malah dia yang enggak tau apa-apa jadi ikut-ikutan repot.

Anyway, apapun itu, di sini gue mau ucapin terima kasih sebanyak-banyaknya buat yang udah rela sempet-sempetin baca, kasih komentar, saran dan kritik serta apresiasinya. Dalam waktu dekat, mudah-mudahan “Gara-gara Memperpanjang STNK” versi PDF yang udah diedit dan pastinya lebih rapi ketikan dan gaya tulisannya, akan rampung dan segera dibagi-bagi secara gratisan sebagai bentuk ucapan terima kasih gue. Iya, sekaligus ‘teaser’ lah buat novel gue .

Special thanks to Edu, Haris, Yoga dan nama-nama lain yang enggak mungkin kali disebutin satu per satu. Pokoknya, you rock Guys! *jha2010

3 comments:

  1. *applause* total views cerita STNK sampe 03 juli 2010, 09:09 pagi adalah 18.603hits

    btw, gue juga ngucapin thanks alot buat seorang Reza nulis cerita itu. tanpa gue tergelitik dengan judulnya yang buat gue itu punya something dibanding dengan cerita-cerita yg lain. finally, bisa ketemu temen-temen baru yg asyik termasuk authornya sendiri. beberapa pernah kopdar dan ketemu pacar dari situ juga. hahahaha...

    good job, bro! moga novelnya bisa cepet selesai dan masuk bookstore. sssttt... pesen pre-ordernya ya :D

    ReplyDelete
  2. wah saya juga baca loh tulisannya, suka banget sumpah. favorit :)

    ReplyDelete
  3. gw baru baca STNK kemaren
    dan langsung gw babat habis bacanya sehari semalam

    TOP BANGETTTTTTTT


    salam buat pak Tatang

    ;)

    ReplyDelete